Sudah tahu ada beberapa perbedaan pajak PMA dan PMDN? Jika belum, yuk simak disini. Untuk mengatasi permasalahan pajak yang lain bisa menghubungi konsultan pajak Alberth Limandau Alikin, S.H di nomor 081350882882. Dalam menjalankan kewajiban perpajakan terdapat banyak sekali informasi, yang perlu wajib pajak ketahui. Baik itu pajak perorangan maupun dalam bentuk Perusahaan. Meski demikian kewajiban pajak yang dimiliki oleh badan atau Perusahaan pastinya lebih banyak.
Dalam hal ini Perusahaan sebagai wajib pajak di Indonesia akan memiliki aktivitas usaha, yang memiliki nilai ekonomisnya masing-masing. Sementara itu dalam pembentukan usaha biasanya Anda akan mengenal istilah penanaman modal di Perusahaan tersebut.
Konsultasi Pajak Online? Hubungi Nomor Whatsapp : 081350882882
Dalam praktinya ada dua kategori penanaman modal, yang tentunya perlu Anda ketahui. Dua penanaman modal tersebut adalah PMA dan PMDN. Untuk memudahkan Anda dalam mengetahuinya pastikan mengetahui definisi berserta perbedaan pajak PMA dan PMDN dengan melihat penjelasan di bawah ini.
Apa Itu PMA dan PMDN?

Sumber foto : Officenow.co.id
Dalam menjalankan berbagai kegiatan di masyarakat tentunya ada banyak sekali informasi penting, yang harus diketahui. Terutama ketika Anda menjalankan sebuah usaha, yang memiliki ikatan pada pihak lainnya.
Dalam suatu bisnis tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah investor. Kehadiran investor dalam suatu usaha tentunya sangat penting, untuk membantu pengembangan dan kesuksesan suata usaha. Sedangkan dalam bisnis investor tersebut juga bisa disebut dengan penanam modal.
Di Indonesia terdapat 2 kategori penanaman modal, yang bisa anda perhatikan. Dimana kedua penanaman modal tersebut nantinya akan memiliki kewajiban beserta fasilitas berbeda-beda. Oleh sebab itu penting bagi Anda untuk memperhatikan informasinya secara menyeluruh.
Dua investor tersebut adalah PMA dan PMDN. Mungkin bagi beberapa orang sudah tidak asing dengan istilah tersebut. Namun juga banyak masyarakat, yang kurang mengenalnya. Oleh sebab itu pastikan untuk memahami penjelasan PMA dan PMDN secara baik.
PMA dan PMDN adalah Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri. Dalam hal ini dua pemodal tersebut cukup sering Anda temukan pada berbagai Perusahaan besar di Indonesia. Bahkan dua pemodal tersebut juga mempunyai peran sangat penting dalam memajukan suatu Perusahaan.
Baca Juga : Perbedaan Tax Avoidance dan Tax Evasion
Dalam hal ini pengertian PMA dan PMDN merupakan seorang pemilik modal, yang menanamkan di wilayah NKRI. Namun untuk memudahkan Anda dalam memahaminya silahkan menyimak definisi lengkapnya disini:
1. PMA
Secara umum Anda bisa mendefinisikan PMA sebagai aktivitas menaanam modal, yang melaksanakan bisnis di Indonesia. Namun kegiatan tersebut dilakukan penanam modal yang berstatus sebagai WNA.
Dalam hal ini PMA sendiri mencakup WNA yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun bersama dengan pemodal dari dalam negeri. Secara umum aktivitas tersebut dapat dilakukan oleh peroangan maupun badan usaha asing, yang hendak menanamkan modalnya di Indonesia.
Dalam hal ini nanti Perusahaan dapat memperoleh berbagai fasilitas, yang disediakan oleh pemerintah. Salah satunya adalah fasilitas yang erat kaitannya pada keimigrasian sampai dengan perizinan. Dimana semua fasilitas tersebut akan berperan dalam memudahkan proses investasi di Indonesia.
Sementara itu bagi PMA nantinya akan emmiliki izin tinggal di Indonesia. Setidaknya pihaknya mempunyai izin selama dua tahun berturut-turut. Sementara untuk izin tetap tinggal tersebut juga mempunyai rincian sama dengan izin tinggal terbatas.
2. PMDN
Sebelumnya Anda sudah mengetahuu bahwa PMDN merupakan penanaman modal dalam negeri. Sesuai namanya maaka pemilik modal atau investor tersebut merupakan orang Indonesia atau WNI.
PMDN sendiri menjadi salah satu aktivitas penanaman modal, yang dilakukan untuk menjalankan aktivitas usaha di Indonesia. Hal ini dilaksanakan oleh penanam modal domestic baik individu maupun badan pemilik modal di dalam negeri.
Sementara itu PMDN di Indonesia biasanya disebut sebagai PT PMDN. Tentunya hal ini akan berbeda dengan PT Biasa yang ada di Indonesia. Salah satu perbedaan pajak PMA dan PMDN dapat Anda ketahui dari fasilitasnya.
Dalam hal ini fasilitas untuk PT PMDN tidak dapat diperoleh oleh PT Biasa. Sebab PT PMDN nantinya akan membutuhkan banyak sekali perizinan khusus dalam bidang tertentu. Sehingga PMDN juga memiliki banyak sekali kewajiban, yang tidak kalah rumit dari PMA.
Konsultasi Pajak Online? Hubungi Nomor Whatsapp : 081350882882
Perbedaan Pajak PMA dan PMDN
Sebelumnya Anda sudah mengetahui tentang definisi PMA serta PMDN secara keseluruhan. Sehingga selanjutnya silahkan untuk memahami perbedaan pajak PMA dan PMDN tersebut secara baik. Sehingga antinya Anda dapat menjalankan aktivitas usaha secara baik.
Secara umum untuk perbedaan pajak PMA dan PMDN serta terletak pada si penanam modalnya. Hal ini menjadi perbedaan pajak PMA dan PMDN mendasar, yang dapat Anda ketahui secara mudah.
Dalam praktiknya nanti antara PMA maupun PMDN akan sama-sama memperoleh fasilitas, yang diberikan oleh pemerintah. Salah satunya adalah penangguhan maupun pembebasan pembayaran pajak untuk PPN atas impor barang beserta mesin atau peralatan lainnya.
Selanjutnya bagi Perusahaan yang belum bisa memproduksi di dalam negeri nantinya akan terkena PPh. Hal ini merupakan pengurangan, yang diperoleh dari penghasilan neto pada tingkat tertentu.
Sementara itu untuk pengurangannya nanti juga bergantung pada jumlah penanaman modal. Khususnya dalam rentang waktu tertentu, yang menjadi salah satu aspek penting dan mempengaruhi.
Baca Juga : Perbedaan SSP dan SSE yang Wajib Diketahui
Fasilitas lainnya yang nanti bisa diperoleh tentu saja keringanan maupun pembebasan pada bea masuk. Namun meski demikian terdapat banyak sekali perbedaan PMA dan PMDN, yang bisa Anda ketahui. Berikut adalah penjelasannya untuk Anda, yaitu:
1. Perbedaan Pajak PMA dan PMDN dari Bentuk Badan Usaha
Secara umum ada banyak sekali perbedaan PMA dan PMDN yang bisa masyarakat ketahui. Namun sayangnya tidak banyak masyarakat yang mengetahuinya secara baik. Sehingga hal ini menjadi salah satu penyebab terjadinya kesalahpahaman antara kedua hal tersebut di masyarakat.
Dalam memahami perbedaan PMA dan PMDN tentunya Anda perlu melihatnya dari berbagai kacamata. Salah satunya dari segi badan usaha yang dimilkinya. Hal ini menjadi salah satu perbedaan pajak PMA dan PMDN cukup mendasar, yang dapat Anda analisa secara mudah.
Penting untuk Anda ketahui bahwa dari badan usaha keduanya memiliki beberapa perbedaan pajak PMA dan PMDN, untuk PMDN nantinya dapat dijalankan oleh Perusahaan, yang mempunyai bentuk badan usaha tertentu. Dalam hal ini PMDN dapat dijalankan oleh badan usaha dengan bentuk:
- Berbadan hukum.
- Non badan hukum.
- Usaha perseorangan.
Penentapan PMDN di Indonesia sendiri nantinya akan disesuaikan pada aturan UU Perpajakan. Bahkan penetapannya juga menyesuaikan pada Peraturan UU di Indonesia.
Sementara untuk PMA nantinya cenderung lebih sederhana dengan cakupan terbatas. Sehingga masyarakat umum dapat mengetahui perbedaan pajak PMA dan PMDN secara lebih mudah.
PMA nantinya merupakan Perusahaan dengan bentuk badan usaha berupa PT atau Perseoran TErbatas. Dimana dalam proses pendiriannya akan mempunyai dasar hukum dengan kedudukan di Indonesia sesuai UU.
2. Subjek Penanaman Modal
Selain melihat dari badan usahanya tentu ada banyak sekali perbedaan pajak PMA dan PMDN lain, yang dapat Anda ketahui. Salah satunya melalui subjek penanaman modal, yang termasuk salah satu perbedaan PMA dan PMDN tersebut.
Bagi Perusahaan yang ada di dalam negeri dengan investor berstatus sebagai WNI, maka disebut sebagai PMDN. Dalam hal ini untuk badan usaha tersebut juga harus ada di Indonesia.
Sementara itu untuk status PMA sendiri merupakan Perusahaan, yang memiliki status kepemilikan dari WNA atau Warga Negara Asing. Sedangkan untuk badan usahanya berbentuk badan asing maupun pemerintah asing, yang menanamkan modalnya di wilayah NKRI.
3. Alih Teknologi Beserta Kewajiban Ketenagakerajaaannya
Antara PMA serta PMDN tentunya memiliki kewajiban serta hak berbeda-beda di wilayah Indonesia. Sehingga hal ini menjadi salah satu informasi penting, yang tentunya perlu Anda perhatikan. Dimaana dua aspek tersebut nantinya akan mempengaruhi pelaksanaan dua pemodal tersebut di Indonesia.
Antara PMA dan PMDN tentunya akan emmiliki kewajiban ketenagakerjaan berbeda. Bahkan untuk alih teknologi yang dimilkinya juga tidak sama. Meski dmeikian kedua Perusahaan juga memiliki beberaap kewajiban, yang cenderung sama.
Khusus untuk PT PMA nantinya aka nada beberapa aturan, yang mewajibkan adanya tenaga kerja dari Indonesia. Dimana tenaga kerja dari Indonesia tersebut nantinya akan harus PMa prioritaskan masuk dalam suatu Perusahaan.
Sementara itu PMA juga memiliki kewajiban dalam mendongkrak adanya kompetensi kerja. Hal tersebut dapat dilaksanakan melalui penerapan pelatihan kerja sekaligus alih teknologi. Terutama bagi tenaga kerja yang berasal dari Indonesia.
4. Pembatasan dalam Sektor Investasi
Selanjutnya beberapa perbedaan PMA serta PMDN tersebut nantinya dapat dilihat dari sektor investasi. Umumnya melalui sistem pembatasan maupun pengecualian diantara bidang usaha bagi para Perusahaan asing.
Tentunya bagi Perusahaan asing aka nada beberapa pengecualian, yang bisa Anda ketahui. Berikut beberapa pengecualiannya, yaitu:
- Berbagai bentuk perjudian.
- Industry narkotika pada golongan I.
- Penangkapan pada beberapa spesies ikan sesuai pada Appendix konferensi internasional flora dan fauna.
- Pengambilan karang dari alam pada bahan bangunan, perhiasan, souvenir serta koral hidup atau mati.
- Industry untuk bahan Perusak lapisan ozon.
- Industry dalam pembuatan senjata yang berbahan kimia.
5. Akta Pendirian
Perbedaan PMA serta PMDN tersebut tentunya dapat Anda ketahui dari akta pendiriannya. Dalam hal ini PMA dan PMDN mempunyai akta pendirian yang berbeda.
PMA sendiri akan mempunyai akta pendirian, yang secara langsung dibuat ketika Perusahaan sudah memberikan persetujuan. Sementara untuk PMDN akan memiliki akta pendirian dengan status berbeda di dalamnya.
6. Masa Waktu
Berikutnya Anda juga dapat mengetahui perbedaan PMA dan PMDN dari masa waktunya. Umumnya perbedaan pajak PMA dan PMDN tersebut cukup signifikan dan dapat Anda jadikan patokan pengetahuan terkait pembeda dua pemodalan tersebut.
PMA merupakan pemodalan yang berasal dari orang asing. Dalam hal ini pihaknya nanti akan memiliki masa waktu usaha di Indonesia selama 30 tahun. Sementara atas dasar masa waktu tersebut nantinya PMA juga dapat memperpanjang kontrak maksimal 30 tahun lagi.
Sementara untuk PMDN nantinya akan memiliki masa waktu berbeda. Dalam hal ini tidak ada patokan khusus untuk PMDN. Hanya saja masa waktunya bergantung pada status investor sebagai PMDN masih berlaku.
7. Finansial
Sebagai PMA pihaknya tidak memiliki hak dalam melakukan peminjaman melalui bank pemerintah. Namun hal tersebut terdapat pengecualian khusus untuk modal kerja. Semenatar bagi PMDN nantinya dapat melakukan peminjaman yang berasal dari bank pemerintah.
Konsultasi Pajak Online? Hubungi Nomor Whatsapp : 081350882882
Tips Memilih Jasa Konsultasi Pajak Online
Setelah membaca semua informasi diatas tentunya Anda bisa mengetahui banyak sekali pemahaman baru. Khususnya mengenal pemodalan usaha yang ada di Indonesia.
Secara umum perbedaan pajak PMA dan PMDN tersebut juga memberikan pengaruh cukup signifikan pada kewajiban pajaknya. Sehingga sebagai wajib pajak khususnya wajib pajak Perusahaan Anda perlu memperhatikannya secara baik.
Secara umum Perusahaan pasti akan mempunyai banyak sekali kewajiban pajak dibandingkan dengan wajib pajak perorangan. Namun Anda pasti tidak menyangka bahwa kewajiban pajak tersebut akan bersinggungan dengan bidang lain, seperti hukum, akuntansi, pembukuan dan masing banyak lagi lainnya.
Perusahaan memang memiliki tanggung jawab beragam. Sehingga sebagai pemilik Perusahaan Anda harus bisa menyelesaikan setiap kewajiban tersebut secara baik. Hal ini akan membantu Perusahaan berkembangan dan tidak tertinggal dari lainnya.
Bagi Anda yang masih kesulitan dalam menjalankan aktivitas pajak tentunya tidak perlu merasa khawatir. Sebab saat ini ada jasa konsultan pajak online, yang siap sedia membantu berbagai kebutuhan pajak Anda secara baik.
Baca Juga : Perbedaan PPH dan PPN yang Wajib Diketahui
Jasa konsultan pajak online merupakan tenaga profesional perpajakan, yang menjadi solusi praktis bagi wajib pajak. Namun dalam pemilihannya pastikan Anda memperhatikan beberapa tips di bawah ini, yaitu:
1. Izin Praktik
Dalam menggunakan jasa perpajakan tentunya pastikan untuk menggunakan tenaag resmi dan terpercaya. Terlebih jasa konsultan pajak juga merupakan profesional, yang diakui dalam bidang perpajakan. Sementara itu penggunaan jasa terperaya juga akan membantu setiap masyarakat, untuk mendapatkan pelayanan terbaik.
Secara umum izin praktik menjadi salah satu hal penting dalam pelaksanaan pemilihan konsultan pajak. Bahkan izin praktik ini menjadi salah satu persyaratan bagi seseorang, yang ingin menjadi konsultan pajak. Sedangkan untuk izin praktik sendiri nantinya akan dikeluarkan langsng oleh Direktorat Jenderal Pajak.
2. Sertifikasi
Langkah selanjutnya dalam pemilihan konsultan pajak adalah dengan melihat sertifikasinya. Hal ini sangat penting untuk membantu Anda dalam mengetahui kompetensi serta keahlian dari jasa perpajakan tersebut. Sehingga Anda dapat memilih tenaga jasa terpercaya dengan menyesuaikan pada kebutuhan.
Setidaknya di Indonesia ada tiga jenis sertifikasi yang nantinya dapat Anda ketahui. Tentunya antara masing-masing sertifikasi tersebut nantinya akan mempunyai fungsi berbeda-beda.
3. Biaya
Jangan lupa untuk memperhatikan tarif konsultan pajak ketika Anda ingin menggunakannya. Tentunyabiaya menjadi salah satu faktor penting, yang mempengarui kelancaran pemakaian jasa tersebut. Mengingat saat ini ada banyak jasa konsultan pajak, yang memiliki patokan tarif berbdda.
Dalam menggunakan jasa perpajakan pastikan memilih jasa perpajakan, yang memiliki tarif sesuai kemampuan Anda. Sehingga dalam menggunakannya Anda tidak akan terbeban biaya tinggi.
4. Track Record
Terakhir silahkan memperhatikan track record dari jasa tersebut. Usahakan jasa pajak tersebut memiliki track record terpercaya dan tidak pernah melanggar aturan perpajakan.
Informasi Kontak Jasa Konsultasi Pajak Online
ALBERTH LIMANDAU ALIKIN, S.H.
NIA : 01. 002683
SK Pengangkatan : 11.2682/SKEP-ADV/PPKHI/VIII/2022
Email : alberthmandau@gmail.com
Whatsapp : 081350882882
Facebook : https://web.facebook.com/alberth.alikin
Instagram : https://www.instagram.com/alberthmandau
Office : Jl. Ngagel Tirto II No. 44 Surabaya
Kesimpulan
Melaui penjelasan diatas tentunya Anda bisa mengetahui bahwa ada banyak sekali perbedaan pajak PMA dan PMDN. Oleh sebab itu penting bagi semua wajib pajak khususnya WP bvadan, untuk mengetahui penjelasannya secara menyeluruh.
Secara umum PMA dan PMDN menjadi salah satu instrument penting dalam pelaksanaan usahanya. Keduanya merupakan sumber pemodalan yang tentunya membantu suatu usaha berkembang dan terus maju.
Dalam praktik perpajakan PMA dan PMDN juga memiliki fungsi penting. Utamanya bagi Anda yang ingin menjalankannya secara baik. Oleh sebab itu dengan mengetahui pemahaman mengenai PMA dan PMDN akan membantu Anda, untuk melaksanakan aktivitas perpajakan secara baik.
Tentunya terdapat solusi praktis yang bisa Anda lakukan dalam menjalankan berbagai kegiatan pajak tersebut. Salah satunya dengan menggunakan jasa konsultan pajak, yang Anda dapatkan dari Proconsult.id.
Sebelumnya perlu Anda ketahui juga bahwa konsultan pajak ini menjadi solusi praktis, yang akan membantu berbagai pelaksanaan pajak di Indonesia. Sehingga nantinya dalam menjalankan aktivitas pajak Anda tidak akan kesulitan.
Sementara itu konsultan pajak dari Proconsult.id juga merupakan tenaga ahli yang terbukti kualifikasi serta keterampilannya. Sehingga Anda menggunakan jasa perpajakan terbaik, yang pastinya memberikan banyak kemudahan bagi wajib pajak. Maka dari itu silahkan menggunakan jasa perpajakan terbaik dari Proconsult.id sekarang juga!